Senin, 09 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Five Minutes | ||
---|---|---|
Five minutes saat rilis album Rockmantic | ||
Latar belakang | ||
Lahir | Bandung, Jawa Barat, Indonesia | |
Genre | Pop Rock | |
Tahun aktif | 1994 - sekarang | |
Situs resmi | http://www.fiveminutes-band.com/ | |
Anggota | ||
Ricky FM (keyboard) Richie (vokal) Drie Warnanta (bass) Roelhilman (gitar) Aria Yudhistira (drum) | ||
Mantan Anggota | ||
Sonny (gitaris) Sanny (vokalis) |
Five Minutes adalah sebuah band pop rock yang berasal dari Kota Kembang Bandung berdiri tahun 1994. Kini, Five Minutes digawangi oleh Ricky Tjahyadi (keyboard), Richie Setiawan (vokal), Drie Warnanta (bass), Roelhilman (gitar), dan Aria Yudhistira (drum).
|
Drie dan Ricky bertemu di awal tahun 1990-an dan sempat membentuk band yang tampil di sejumlah kafe. Namun band ini hanya bertahan selama 2 tahun. Mereka kemudian membentuk Five Minutes bersama Sonny (gitaris) dan Sanny (vokalis) di tahun 1994 untuk mengikuti Fetival Band Se-Jabar DKI di Bandung. Dalam ajang tersebut mereka berhasil menjadi juara 1 dari 102 peserta. Tak lama, mereka pun masuk dapur rekaman. Album perdana mereka bertajuk Five Minutes (1996), yang diikuti oleh Five Minutes 2 (1997), Ouw! (2002), Sekat (2003), dan The Best +5 (2004). Penampilan yang unik dengan mengenakan sarung di panggung, menjadi salah satu daya tarik mereka.
Setelah album The Best, Sanny sang vokalis dan Sonny (gitaris) mengundurkan diri. Ricky dan Drie pun berburu personel baru. Akhirnya Richie (vokal), Roelhilman (gitar), dan Aria Yudhistira (drum) melengkapi formasi Five Minutes yang baru. Pada bulan Juni 2007, mereka merilis album baru bertajuk Rockmantic. Mereka pun menanggalkan sarung yang selama ini lekat sebagai image mereka.Drie dan Ricky bertemu di awal tahun 1990-an dan sempat membentuk band yang tampil di sejumlah kafe. Namun band ini hanya bertahan selama 2 tahun. Mereka kemudian membentuk Five Minutes bersama Sonny (gitaris) dan Sanny (vokalis) di tahun 1994 untuk mengikuti Fetival Band Se-Jabar DKI di Bandung. Dalam ajang tersebut mereka berhasil menjadi juara 1 dari 102 peserta. Tak lama, mereka pun masuk dapur rekaman. Album perdana mereka bertajuk Five Minutes (1996), yang diikuti oleh Five Minutes 2 (1997), Ouw! (2002), Sekat (2003), dan The Best +5 (2004). Penampilan yang unik dengan mengenakan sarung di panggung, menjadi salah satu daya tarik mereka.
11 September, 2008 - 6:11 WIB
Jakarta - Five Minutes, band yang sekarang sedang menjajal peruntungan baru setelah vakum sekian tahun, turut angkat bicara soal usulan pembatasan penyiaran lagu-lagu Indonesia lewat radio-radio di Malaysia. Band yang terdiri dari Ricky Setiawan (vokal), Ricky Tjahyadi (keyboard), Rulhilman (gitar), Drie Warnanta (bas), dan Aria Yudistira (drum) ini menyayangkan tindakan tersebut.
Asal tahu saja, seperti diberitakan oleh malaysiakini.com, Persatuan Karyawan Industri Musik Malaysia yang mengusulkan pembatasan itu. Mereka menginginkan radio-radio di Malaysia menyiarkan lagu-lagu Malaysia dan lagu-lagu Indonesia dengan perbandingan dalam persen 90:10. Mereka menyampaikan usulan tersebut kepada Menteri Tenaga, Air, dan Komunikasi Malaysia, Shaziman Abu Mansor, pada 4 September lalu di Kuala Lumpur.
Di lain pihak, banyak perusahaan telekomunikasi Malaysia yang mensponsori konser artis-artis musik Indonesia di negara tersebut. Contohnya, Maxis, DIGI, Celkom, dan Telkom Malaysia.
Five Minutes memiliki alasan untuk kecewa atas usulan itu. “Musik itu universal, bahasa budaya, mengapa harus pakai pembatasan segala. Buat gue, itu enggak masuk akal dan memiliki efek kesenjangan bagi musik itu sendiri,” ujar Ricky Tjahyadi, di Jakarta pada Selasa (9/9), dalam nada kecewa.
Lebih jauh, grup yang sedang menggarap single religi tersebut mengharapkan Pemerintah Indonesia tak membalas dengan melakukan hal yang sama, yakni membatasi artis-artis musik Malaysia yang berkarya di negeri ini. “Bagi gue, karya seni harus dihargai, di manapun karya itu berada. Pembatasan itu justru akan mengeruhkan hubungan Indonesia dengan Malaysia, tak hanya secara politis, namun juga musisinya, walaupun sekarang belum berdampak,” lanjutnya, didukung oleh para personel lain Five Minutes.
“Yang pasti, kami, musisi Indonesia, kecewa kalau usulan itu dikabulkan. Pasalnya, banyak sekali penggemar band-band Indonesia di Malaysia. Pasti semua akan berdampak kekecewaan bagi para penikmat seni musik di Malaysia,” tekannya.December 30, 2008 at 9:27 am (Five Minutes MP3) (Band, Five Minutes MP3, Indonesia, MP3)
Smakin ku kejar, smakin kau jauh.. tak pernah letih tuk dapatkanmu. Terus berlari, namun ku takut terjatuh lagi…
ITULAH petikan reffrein lagu hits dari album kedelepan grup band Five Minutes yang rencananya akan dirilis pada 18 Desember 2008 ini. Lagu berjudul Semakin Kukejar Semakin Kau Jauh, itu mereka nyanyikan ketika bertandang ke kantor redaksi Tribun Batam, di Kompleks MCP, Batu Ampar, Batam, Sabtu ( 29/11/2008 ) siang.
Selama lebih dari satu jam personel grup band asal Bandung itu ngobrol santai dengan kru redaksi Tribun Batam. Mereka menuturkan mengenai berbagai hal, mulai dari jalan panjang yang dilalui sejak dibentuk, timbul tenggelamnya hingga muncul dengan formasi baru. Formasi baru Five Minutes terdiri atas Ricky Tjahyadi (keyboard), Richie Setiawan (vokal), Drie Warnanta (bass), Aria Yudistira (drum), dan Roelhilman (gitar).
Pemilihan nama Five Minutes memiliki cerita tersendiri. Ricky menuturkan, band tersebut dibentuk 14 tahun silam. Bermula pada awal tahun 1990-an, ketika Ricky dan Drie membentuk sebuah band yang tampil dari kafe ke kafe di Kota Kembang.
Tahun 1994, keduanya mencari personel guna melengkapi formasi untuk mengikuti Festival Band Se- Jabar-DKI di Bandung. Ricky dan Drie mengajak Sonny (gitaris) dan Sanny (vokalis) melalui telepon. Dalam tempo kurang dari lima menit, mereka berhasil membentuk sebuah grup band guna mengikuti festival tersebut. Itulah sebabnya mereka menggunakan nama Five Minutes. “Karena prosesnya kurang dari lima menit. Makanya kami memilih nama itu,”tutur Ricky.
Hebatnya, kendati baru terbentuk, mereka langsung menjuarai festival band yang diikuti oleh 102 peserta dari Bandung dan Jakarta. Keberhasilan itu kemudian mengantarkan mereka masuk dapur rekaman. Album perdana bertajuk Five Minutes dirilis pada 1996. Setahun kemudian (1997), mereka merilis album kedua bertajuk Five Minutes 2.
Selanjutnya, grup band yang biasa tampil unik dengan mengenakan sarung itu, sempat tenggelam selama empat tahun. Baru pada tahun 2002 mereka merilis album ketiga bertajuk Ouw!. Lalu berturut-turut menelorkan album Sekat (2003) dan The Best +5 (2004). Setelah itu mereka sempat vakum. Sanny (vokal) dan Sonny (gitar) berpisah dari Five Minutes.
Ricky sendiri tetap aktif d jalur musik. Dia mendukung Ary Lasso (2002-2006), menuliskan sejumlah lagu bagi mantan vokalis band Dewa 19 itu. Beberapa lagu yang ditulis Ricky untuk Ary Lasso adalah Hampa, Arti Cinta, Kedamaian Hati, dan Seandainya. Selain itu dia juga menulis lagu untuk Titi DJ, Rossa, Terre, Sania, dan sebagainya.
Setelah vakum sejak 2004, Five Minutes akhirnya muncul kembali dengan formasi baru. Kali ini dengan tiga personel baru,
yakni Richie (vokal), Roelhilman (gitar), dan Aria Yudhistira (drum). Formasi baru ini telah merilis dua album, yakni Rockmantic (2007) dan Rockmantic (Repackaged) tahun 2008. Mereka juga menanggalkan sarung yang merupakan ciri khas mereka setiap kali tampil di pentas.
Kini, grup band dengan penggemar yang disebut fivers, itu sedang mempersiapkan album kedelapan atau album ketiga dengan formasi baru. Lagu-lagu dalam album ini berbeda dari kebanyakan lagu yang pernah mereka rilis. Menurut Ricky, konsep album ini lebih matang karena direncanakan dengan sangat baik.
Incar Terowongan Seraya
Ricky menuturkan, setelah manggung di Batam, mereka akan langsung ke Singapura untuk membuat video klip album terbaru. Menariknya, syuting klip album ini digarap ala indie, yakni hanya menggunakan kamera foto biasa yang dilengkapi kamera video.
“Saya sudah menemukan kamera yang sangat cocok untuk syuting klip terbaru kami. Meski hanya kamera foto, tapi aku jamin hasilnya maksimal,”ujar Ricky.
Klip yang akan dibuat itu untuk lagu Semakin Kukejar Semakin Kau Jauh. Konsepnya nanti, mereka seperti sedang menunggu bus, namun tak mampu mengejar bus tersebut. Kemudian sang vokalis, Richie, mengejar seorang cewek, namun semakin dkejar, cewek itu justru semakin tak terkejar. Menarik.
Lantas, apakah sudah dapat izin dari pemerintah Singapura untuk syuting klip di sana? Ternyata tidak. Mereka akan melakukannya tanpa diketahui oleh siapa pun. Sebab mereka akan bergaya seperti turis biasa yang sedang berfoto dengan latar belakang lokasi-lokasi tertentu di negeri Merlion itu
“Orang tidak akan tahun kalau kita sedang membuat video klip. Karena kita hanya terlihat seperti turis biasa,”ujar Ricky dan dibenarkan teman-temannya.
Yang menarik, kata Ricky, mereka tertarik pada terowongan Seraya yang menghubungkan Batam Centre dengan Nagoya. Ricky mengaku sangat tertarik membuat video klip di tempat tersebut.
“Kebetulan kami lewat di sana dan melihat terowongan tersebut sangat bagus sebagai lokasi syuting video klip. Mudah- mudahan kami bisa membuat video klip di sana,”ujarnya.
Wah, kalo benar-benar mereka bikin video klip di terowongan itu, tentu akan mendukung program Visit Batam 2010. Mudah-mudahan mereka membuktikannya.
Lagu Baru Dari Five Minutes
Five Minutes – Semakin Kukejar Semakin Kau Jauh
Untuk Info Lain Dan Download Lagu Five Minutes – Semakin Kukejar Semakin Kau Jauh, Klik Disini
September 15, 2008 at 2:21 pm (Five Minutes MP3) (Band, Five Minutes MP3, Indonesia, MP3)
Jakarta, Ramadan hampir tiba dan lagu-lagu religi pun mulai bermunculan. Five Minutes ikut memanfaatkan kesempatan ini beribadah lewat sebuah lagu.
Ricky FM cs baru saja kelar menggarap single religi yang bertajuk ‘Ampuni Aku’. Mulai pekan depan single ini sudah akan beredar di pasaran. Untuk sebuah lagu bernafas nuansa Islam, band asal Bandung itu hanya butuh waktu 2 hari dalam penggarapannya.
“Lagu sih udah disiapin. Tapi garapnya sih cuma 2 hari aja,” ujar Ricky sang kibordis ditemui di Point Square Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2008).
Tak dipungkiri adanya lagu religi membuat band tersebut lumayan laris pentas di bulan puasa. Adakah band yang digawangi Aria, Ricky, Richie, Iroel dan Drie itu
“Tujuan utama sih nggak ke sana. Satu lagu ini dianggap cocok banget dengan lirik ketuhanan. Efek dari lagu kalau dapat manggung banyak yang alhamdulillah,” jelas Ricky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar